ilustrasi |
"Yang penting harus punya usaha dan tujuan. Saya diajarkan bapak saya (Haji Kalla) untuk berusaha itu yang pertama. Harus menyenangkan orang lain atau masyarakat, baru menyenangkan kita, bagaimana memuaskan pelanggan. Filosofi ini yang kita jalankan hingga berlanjut," kata JK dalam diskusi 3 generasi Kalla Group di Makassar, Sulsel, Sabtu (11/11/2018).
Dia juga menyebutkan ada beberapa pantangan yang diajarkan oleh keluarganya dalam menjalankan usaha dan itu dilanggarnya. Hasilnya, usaha-usaha yang dilanggarnya itu disebut JK tidak berjalan memuaskan. Di era kepemimpinan JK, ada 36 usaha yang dijalankan olehnya termasuk bisnis percetakan dan bisnis tukang cukur meski usaha-usaha itu tidak berjalan dengan baik saat itu.
"Ada beberapa hal yang saya langgar dan itu tidak berkah seperti hotel tapi tidak sukses, juga kami hindari bangun bisnis bank karena kebih baik kami yang pakai bank dari pada memiliki," ungkapnya.
Titik berkembangnya konglomerasi Kalla Group adalah saat JK masuk dalam industri Otomotif dengan berdagang merek Toyota di kawasan Indonesia Timur. JK mengatakan bahwa penjualan merek Toyota lebih pertama dilakukannya daripada pihak Astra.
Pada tahun 1964, Indonesia diterpa krisis ekonomi dan inflasi besar-besaran. Bisnis Hadji Kalla yang meliputi usaha baja, semen dan tekstil pun ikut terkena imbasnya dan hampir bankrut. JK muda yang baru saja bergabung memutar otak mencari bisnis lain yang lebih berkembang di sama depan.
"Saat saya masuk, pegawai tinggal satu. Saya lihat kebutuhan mobil pasti akan meningkat terus. Saya surat dan kunjungi Toyota dan akhirnya jadi dealer di Sulawesi," ungkap JK yang sempat memimpin Kalla Group selama hampir 30 tahun.
Filosofi yang ditanamkan di Kalla Group adalah membangun Indonesia di bagian timur. Inilah kenapa perusahaan-perusahaan Kalla Group fokus pada infrastruktur, seperti usaha kendaraan di Toyota, pembangunan aspal di Bumi Karsa atau di Bukaka yang fokus membangun tower dan jembatan.
"Cabang-cabang kita di Indonesia Timur. Filosofi kita bangun Indonesia Timur, jangan pindah-pindah. Makanya kita tidak ada kantor pusat di Jakarta," ujarnya.
Hingga kini, usia Kalla Group masuk 66 tahun. JK menyebut Kalla Group pun memiliki jenjang regenerasi di pucuk pimpinan. Dia menyebut para anggota keluarganya harus belajar magang di kantor sebelum menjadi pemimpin.
"Generasi satu belum habis, generasi dua harus be;ajar, harus magang dan bekerja betul. Bagaimana menjaga generasi dengan sejak awal bekerja. Memahami pekerjaan dari pengalaman," kata JK.
Sementara itu, Presiden Direktur Kalla Group, Solihin Kalla menyebut mengakui bahwa tonggak awal berkembangnya Kalla Group saat masuk dalam usaha otomotif dengan berdagang merek Toyota. Kini usaha Kalla Group pun mulai merambah hingga bidang energi dan smelter. (sumber)
Perumahan Islami | Bisnis Bakrie | Bisnis Kalla | Rancang Ulang | Bisnis Khairul Tanjung | Chow Kit | Pengusaha | Ayo Buka Toko | Wisata | Medco
loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar