Mantan Wapres Jusuf Kalla mengatakan konglomerasi bisnis keluarganya merupakan hasil kerja keras selama 60 tahun di bawah pengelolaan tiga generasi. Kekayaan yang diperoleh saat ini bukan buah karya 3-4 tahun.
Hal itu dikatakan JK saat memberi sambutan peresmian Kalla Tower, sebuah gedung perkantoran bertingkat 15 di Jl. Sam Ratulangi, Makassar, siang ini. Pernyataan JK tersebut menarik sebab belakangan ini bisnis pejabat tinggi dan mantan pejabat negara banyak disoroti.
"Apa yang kami capai di Makassar ini hasil kerja keras selama 60 tahun. Kami 60 tahun baru bisa punya kantor seperti ini," kata JK.
Grup Kalla didirikan pada 1923 oleh ayahanda JK, Hadji Kalla, dengan nama NV Hadji Kalla Trading Company bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, tekstil, hingga bahan bangunan. Pada generasi kedua di tangan JK, perusahaan keluarga tersebut memasuki segmen bisnis otomotif dengan menjual mobil Toyota. Mula-mula di Makassar hingga kini menjadi diler utama wilayah Sulsel, Sultra, Sulbar, dan Sulteng. Selain itu, beberapa daerah lain di timur Indonesia.
JK mengatakan keberhasilan Grup Kalla, selain karena kerja keras, juga disebabkan filosofi selalu bergerak sesuai kebutuhan masyarakat. Seiring dengan waktu, keluarga memodernisasi manajemen perusahaan agar lincah mengikuti perkembangan zaman.
"Saya tetap berprinsip kantor pusat perusahaan ini di Makassar. Di Jakarta kantor perwakilan saja supaya orang tahu di mana pun di negara ini perusahaan lokal bisa berkembang," tukas JK.
Dia mengatakan mulai hari ini akan berkantor di gedung yang juga dinamakan Wisma Kalla itu. "Namun, kantor saya juga ada di Jakarta, Padang, dan lainnya."
Tampak hadir dalam peresmian yang masih berlangsung saat ini, Direktur Grup Sahid Hariyadi Soekamdani, Pemilik Grup Bosowa Aksa Mahmud, Direktur Grup Bosowa Sadikin Aksa, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dan Dirut PT Semen Tonasa Sattar Taba,.
Juga terlihat Ketua Apindo Sofyan Wanandi dan Dirut BTN Iqbal Latanro dan Menpan Taufik Effendi. Ada beberapa mantan menteri kabinet Indonesia Bersatu yaitu Fahmi Idris, Sofyan Djalil, Widodo AS, Siti Fadrijah Supari, Meutia Hatta, dan Bachtiar Chamsyah.
Hal itu dikatakan JK saat memberi sambutan peresmian Kalla Tower, sebuah gedung perkantoran bertingkat 15 di Jl. Sam Ratulangi, Makassar, siang ini. Pernyataan JK tersebut menarik sebab belakangan ini bisnis pejabat tinggi dan mantan pejabat negara banyak disoroti.
"Apa yang kami capai di Makassar ini hasil kerja keras selama 60 tahun. Kami 60 tahun baru bisa punya kantor seperti ini," kata JK.
Grup Kalla didirikan pada 1923 oleh ayahanda JK, Hadji Kalla, dengan nama NV Hadji Kalla Trading Company bergerak di bidang perdagangan hasil bumi, tekstil, hingga bahan bangunan. Pada generasi kedua di tangan JK, perusahaan keluarga tersebut memasuki segmen bisnis otomotif dengan menjual mobil Toyota. Mula-mula di Makassar hingga kini menjadi diler utama wilayah Sulsel, Sultra, Sulbar, dan Sulteng. Selain itu, beberapa daerah lain di timur Indonesia.
JK mengatakan keberhasilan Grup Kalla, selain karena kerja keras, juga disebabkan filosofi selalu bergerak sesuai kebutuhan masyarakat. Seiring dengan waktu, keluarga memodernisasi manajemen perusahaan agar lincah mengikuti perkembangan zaman.
"Saya tetap berprinsip kantor pusat perusahaan ini di Makassar. Di Jakarta kantor perwakilan saja supaya orang tahu di mana pun di negara ini perusahaan lokal bisa berkembang," tukas JK.
Dia mengatakan mulai hari ini akan berkantor di gedung yang juga dinamakan Wisma Kalla itu. "Namun, kantor saya juga ada di Jakarta, Padang, dan lainnya."
Tampak hadir dalam peresmian yang masih berlangsung saat ini, Direktur Grup Sahid Hariyadi Soekamdani, Pemilik Grup Bosowa Aksa Mahmud, Direktur Grup Bosowa Sadikin Aksa, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dan Dirut PT Semen Tonasa Sattar Taba,.
Juga terlihat Ketua Apindo Sofyan Wanandi dan Dirut BTN Iqbal Latanro dan Menpan Taufik Effendi. Ada beberapa mantan menteri kabinet Indonesia Bersatu yaitu Fahmi Idris, Sofyan Djalil, Widodo AS, Siti Fadrijah Supari, Meutia Hatta, dan Bachtiar Chamsyah.
loading...
Tidak ada komentar:
Write komentar