Selasa, 16 Februari 2010

Aksa Mahmud, Dari Jurnalis ke Raja Bisnis Timur

    08.48   No comments


Aksa Mahmud bukan nama asing dalam dunia bisnis nasional. Sosoknya dikenal sebagai pendiri Bosowa Group, salah satu konglomerasi besar yang lahir dari timur Indonesia. Perjalanan kariernya mencerminkan tekad dan keberanian untuk mengambil jalan yang tidak biasa, bahkan setelah sempat merasakan dinginnya jeruji tahanan militer. Masa itu menjadi titik balik dalam hidupnya untuk meninggalkan dunia jurnalistik dan menapaki dunia usaha yang kelak membesarkan namanya.

Karier Aksa Mahmud sebagai jurnalis dimulai bersama rekan-rekannya di Koran Mahasiswa Indonesia yang terbit di Sulawesi Selatan. Namun setelah keluar dari tahanan Kodam, ia merasa harus melepaskan dunia pers yang pernah dicintainya. Dunia telah berubah, dan ia menyadari ada panggilan baru dalam hidupnya yang harus dijawab dengan sepenuh hati. Ia tak berlama-lama terjebak dalam penyesalan, melainkan segera melangkah maju mencari arah baru.

Perjalanan barunya dimulai dari titik yang cukup unik. Seorang sahabat lamanya, Jusuf Kalla, mengulurkan tangan. Jusuf Kalla, anak dari Haji Kalla, pengusaha besar Sulawesi Selatan, mengajaknya bergabung di Dolog Makassar. Tak lama berselang, Aksa juga ikut terlibat dalam kegiatan bisnis keluarga Kalla, yakni NV Haji Kalla, perusahaan yang telah mapan di kawasan tersebut.

Di perusahaan milik keluarga Kalla, Aksa Mahmud mendapat banyak pengalaman berharga. Ia menyerap ilmu bisnis langsung dari para pelaku lapangan, mempelajari bagaimana perusahaan beroperasi, membangun jaringan, dan menangani tantangan-tantangan nyata dalam dunia dagang. Tiga tahun ia menekuni peran ini, cukup lama untuk mengasah naluri bisnisnya, namun juga cukup untuk menyadari bahwa ia ingin berdiri sendiri.

Setelah berpamitan secara baik-baik dari perusahaan yang juga milik mertuanya, Aksa Mahmud memutuskan untuk memulai perjalanannya sendiri. Ia mendirikan usaha baru yang bermula dari sektor transportasi dan perdagangan. Dengan semangat dan kerja keras, perlahan-lahan usahanya tumbuh. Nama Bosowa mulai dikenal sebagai entitas bisnis yang serius dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari barat Indonesia.

Tak butuh waktu lama, Bosowa Group berkembang pesat. Aksa Mahmud berhasil membangun jaringan bisnis yang solid, dengan lini usaha yang mencakup otomotif, semen, jasa keuangan, konstruksi, properti, hingga infrastruktur. Bisnisnya merambah banyak sektor strategis dan memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia Timur.
Keberhasilan Aksa Mahmud tidak hanya datang dari kecerdasannya membaca peluang, tetapi juga dari etos kerja yang disiplin dan semangat kewirausahaan yang tinggi. Ia menunjukkan bahwa seorang anak daerah dapat membangun imperium bisnis tanpa harus berpindah ke Jakarta, asalkan punya visi, keberanian, dan kemauan belajar tanpa henti.

Bosowa Group menjadi simbol kebangkitan ekonomi dari luar Jawa. Aksa Mahmud berhasil membuktikan bahwa pusat kekuatan bisnis tidak harus terpusat di satu pulau. Ia menciptakan lapangan kerja, mendorong investasi, dan membantu pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia, yang sebelumnya kerap tertinggal.

Hubungannya dengan Jusuf Kalla tetap terjalin erat, bahkan ketika keduanya sudah menempuh jalur berbeda. Jusuf Kalla menjadi tokoh nasional dan menjabat dua kali sebagai Wakil Presiden RI, sementara Aksa Mahmud menekuni peran sebagai pebisnis dan juga sempat masuk ke dalam lingkaran legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah.

Meski tak lagi berada dalam ranah jurnalistik, Aksa Mahmud tetap membawa semangat independen dan objektif dalam menjalankan bisnis. Prinsipnya yang teguh dan integritas yang dijaga menjadikan dirinya sosok yang disegani, tidak hanya di kalangan pengusaha, tetapi juga oleh tokoh-tokoh nasional.

Perjalanan panjang Bosowa tidak selalu mulus. Seperti perusahaan lain, mereka juga menghadapi krisis dan dinamika pasar. Namun ketangguhan Aksa dalam menjaga arah dan komitmen perusahaan membuat Bosowa tetap berdiri kokoh hingga hari ini. Ia menekankan pentingnya adaptasi dalam bisnis, tanpa melupakan akar dan nilai-nilai yang membentuk identitas perusahaan.

Kini, Bosowa Group telah menjadi pemain penting dalam ekonomi nasional, terutama dalam kontribusinya di sektor semen dan konstruksi. Produknya digunakan di berbagai proyek besar nasional dan infrastruktur strategis. Ini menunjukkan bahwa perusahaan yang lahir dari semangat daerah bisa bersaing secara nasional.

Nama Aksa Mahmud pun tidak lekang oleh waktu. Ia telah menulis cerita sukses yang menjadi inspirasi banyak pengusaha muda, terutama dari luar Jawa. Kisahnya mengajarkan bahwa asal usul bukan penghalang untuk tumbuh besar, justru bisa menjadi pijakan untuk menantang dominasi lama dan menciptakan sejarah baru.

Dengan umur yang terus bertambah, Aksa mulai memberikan peran kepada generasi penerus. Namun jejaknya tetap menjadi kompas bagi arah Bosowa Group ke depan. Ia meyakini bahwa regenerasi bukan sekadar pergantian peran, tetapi transfer nilai dan semangat yang harus dijaga lintas generasi.

Kisah hidup Aksa Mahmud tak ubahnya cermin dari semangat Indonesia yang sejati. Dimulai dari titik nol, mengalami ujian hidup, hingga membangun bisnis yang bermanfaat luas bagi masyarakat. Ia menjelma dari jurnalis idealis menjadi pebisnis visioner yang tak melupakan asal dan tujuan perjuangannya.

Kini, ketika nama Bosowa bergema di berbagai sektor, banyak yang mungkin tak tahu bahwa semuanya bermula dari keputusan berani seorang mantan wartawan yang menolak untuk menyerah pada keadaan. Aksa Mahmud telah membuktikan bahwa mimpi bisa tumbuh besar, bahkan dari ujung timur negeri.

Dibuat oleh AI
loading...

newsonline

About newsonline

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Similar Posts

Previous
Next Post
Tidak ada komentar:
Write komentar

Sponsor

Get updates in your email box

Complete the form below, and we'll send you our recent update.

Deliver via FeedBurner